Sebelumnya saya pernah cerita soal proses balik nama STNK
kendaraan saya di kantor samsat dimana saya dikasi bantuan sama orang dalam
dan perlu mengocek uang yang cukup tinggi. Kebetulan, orang yang sama menawarkan
saya jasa urus balik nama BPKP setelah proses balik nama STNK selesai. Beliau
minta Rp 250.000 untuk memberikan jasa tersebut dengan andil prosesnya lebih
cepat selesai dibanding kalau urus sendiri yang sampai berminggu-minggu. Karena
sudah kapok dan males berurusan sama orang dalem, saya memutuskan untuk urus
sendiri saja balik nama BPKP. Kepingin tahu aja jalur formal dan benar nya itu
kaya apa sih.
Pengurusan balik nama BPKP kendaraan bermotor roda dua dan
empat harus dilakukan di Polda Metro Jaya (Komdak) yang terletak di sebelah
Gedung Mandiri Pusat di Jl. Gatot
Subroto, Jakarta Pusat. Kendaraan yang terdaftar di JABODETABEK harus dan hukum
wajibnya melakukan proses balik nama BPKP di Polda. Sedikit repot bagi yang
alamat domisilinya bukan di Jakarta yah, apalagi ibu-ibu yang sekarang banyak
nyetir mobil, pasti males ngurusin beginian. Tapi gimana lagi, memang harus
diurus di Polda. Kalau gak mau repot bisa minta diurusin biro jasa atau calo. Hanya
saja biaya nya bisa tinggi sekali. Nah, buat ibu-ibu atau cewek-cewek yang
ngerasa ngurus beginian itu ribet, tenang aja, saya juga cewek kok, dan saya
bisa kasih tips dan trik nya supaya urus surat kendaraan gak ribet.
Nah, langsung aja saya review kedatangan saya di Polda saat
urus balik nama BPKP ya.
Pada tanggal 10 Juli 2015, saya berangkat ke Polda Metro
Jaya dan sampai pada pukul 07.50 WIB. Gedung yang dimaksud dalam pengurusan
surat BPKP adalah gedung Ditlantas yang berwarna biru. Pada kedatangan saya
pagi itu, keadaan masih cukup sepi dan belum banyak orang, tetapi sewaktu saya
ambil antrian di depan pintu masuk dimana tempat pengecekan kelengkapan berkas
dilakukan, saya sudah dapat nomor antrian ke 52 saja. Ternyata banyak orang
yang sudah datang lebih pagi supaya dapat nomor antrian awal. Jadi, kalau kamu
mau dapet nomor antrian awal, minimal datengnya jam 07.30 walaupun loket pendaftaran
sendiri baru buka pukul 08.00 WIB.
Baik, langsung saja
saya jelaskan proses balik nama BPKP. Pertama, yang harus disiapkan untuk
pendaftaran balik nama BPKP diantaranya adalah:
- Fotokopi KTP
- Fotokopi Legalisir Cek Fisik
- Fotokopi STNK Baru
- Fotokopi kwitansi pembelian yang bermaterai 6000
- BPKP asli
Saat memasuki gedung Ditlantas, di depan pintu ada petugas
yang mengecek kelengkapan berkas. Kalau sudah lengkap, petugas memberi nomor
antrian dan kamu bisa langsung masuk ke gedung. Kalau belum lengkap, kamu
lengkapi dulu berkas nya. Ada fotokopian yang tersedia di depan pintu masuk,
sebelah tempat pengecekan persis. Kamu bisa fotokopi berkas yang diperlukan
disitu. Kemudian di pintu masuk, nanti kamu dikasih kalung nomor, entah gunanya
buat apa, dipake saja, buat tanda pengenal mungkin. Selanjutnya kita harus
membayar pengurusan BPKP di loket BRI. Loket BRI letaknya di sebelah kiri.
Sebelum mengantri untuk membayar, minta slip setoran dulu sama satpam yang
berdiri di loket BRI, lalu ditulis isi slip setoran nya. Seharusnya ada slip setoran yang tersedia di
meja depan loket BRI, tetapi waktu kunjungan saya, slip setoran yang tersedia
habis, jadi harus minta sam satpam yang nongkrong di loket BRI. Untuk pembayaran kendaraan roda empat biaya
nya Rp 100.000, untuk kendaraan roda dua biayanya Rp 80.000.
Setelah slip setoran di isi, antri saja di pembayaran loket
BRI. Langsung siapin duitnya ya biar cepat, kalau bisa uang pas. Setelah bayar,
nanti teller kasih slip setoran yang warna kuning dan sticker barcode yang
nantinya ditempel di form pendaftaran. Dimana ambil form pendafatarannya? Nah, di
dekat meja resepsionis ada petugas yang melayani form pendaftaran dengan
komputer dan mesin printer di dekatnya. Form pendaftaran nya nanti di print
sama petugas, kamu tinggal kasih berkas yang tadi kamu tunjukin di pengecekan
awal. Setelah form pendaftaran sudah diterima, barcode nya kamu tempel di form
nya. Kalau gak tau tempat nempelnya dimana, minta ditempelin sama satpam BRI
tadi sekalian dirapiin sama beliau. Oiya, mau share sedikit, sewaktu saya
selesai bayar di loket BRI, si satpam nuker nomor antrian saya dari 952 ke 912.
Dia bilang, “Bu ini nomor antrian 52 bisa sampe sejam nunggunya, ni ibu saya
kasih yang cepet aja”. Saya heran dong, saya takut ini pungli terselubung, lalu
saya tanya, “Ini gapapa nih pak?”. “Gapapa”, katanya. Dan emang bener, setelah
saya balik dari ambil form pendaftaran, saya balik lagi ke si Bapak Satpam buat
bantuin nempel barcode dan rapihin berkas, dia ga minta apa-apa tuh. Entah karena
saya perempuan jadinya saya didahulukan atau emang si Bapak Satpam naksir sama
saya, saya gatau ya hehehe.
Anyway, setelah barcode sudah ditempel dan berkas sudah
dirapihin, saya diminta supaya berkas-berkas ini di “cekrek” sama petugas “cekrekan”
di resepsionis (aduh bahasanya saya gatau selain cekrekan, tapi ngerti masksud
saya kan? Hehe). Setelah rapih betul, kamu tinggal duduk manis tunggu nomor
antrian kamu dipanggil. Nah, selama menunggu itu, form pendaftarannya
dilengkapi sendiri ya dengan tulisan tangan. Oiya lupa kasih tau, saya sarankan
bawa sendiri pulpen dari rumah ya. Di sana gak ada yang jual pulpen, kalau mau
isi slip setoran dan isi form pendaftaran ribet kalau
mesti minjem sana sini.
Kemudian, saat kedatangan saya waktu itu, loket baru buka
pukul 08.30, padahal jam pelayanan seharusnya buka dari pukul 08.00 sampai
14.00 WIB. Mungkin karna lagi bulan puasa jadinya kurang produktif. Setelah nomor
antrian saya dipanggil, saya kasih semua kelengkapan berkas, nantinya petugas
cek dan cap sana sini. Setelah itu, saya dikasih surat pengambilan BPKP yang
mana dijelaskan bahwa BPKP saya bisa diambil tanggal 15 Juli 2015 di loket 3. Wow!
Cepet kan? Saya juga kaget. Ternyata omongan orang yang ngurusin balik nama
BPKP sampai berminggu-minggu itu ga bener. Umumnya orang yang kasih info begitu
orang biro jasa atau calo, biar bikin orang tertarik pakai jasa mereka yang
katanya dibikin cepet.
Jam 09.00 WIB pun urusan saya sudah selesai di Polda. Gimana?
Masih pada mau pake calo? Urus sendiri ternyata lebih mudah, murah, dan cepat
kok. Kalau dapet keberuntungan kaya saya dikasi antrian lebih cepat, lebih
cepat lagi urusannya hehe. Next postingan akan saya review ya proses
pengambilan BPKP. Mudah-mudahan info saya ini bermanfaat.
See you!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar